https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/issue/feedJurnal Keperawatan Indonesia Timur (East Indonesian Nursing Journal)2025-07-18T06:11:12+07:00Saidah Raufsaidahrauf@poltekkes-maluku.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Keperawatan Indonesia Timur (JKIT)</strong> adalah jurnal dengan ruang lingkup keperawatan dan ilmu kesehatan lain yang terkait dengan keperawatan. <strong>JKIT</strong> diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Maluku. Jurnal ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan ilmu kesehatan lain yang berhubungan, khususnya pengembangan ilmu keperawatan komunitas, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan medical bedah, keperawatan kritis, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik serta ilmu kesehatan lain terkait lingkup tersebut melalui publikasi hasil-hasil penelitian dan review literatur ilmiah dari dosen, peneliti serta praktisi keperawatan dan kesehatan professional.</p> <p><strong>JKIT</strong> terbit secara regular dua kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember setiap tahun berjalan. Isu pertama diterbitkan pada bulan Juni 2021. Kami menerima manuscript Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Artikel harus merupakan hasil penelitian (<em>original research article</em>) kuantitatif dan kualitatif dan hasil studi literatur yang memenuhi kaidah ilmiah (naratif review, sistematik review dan meta analisis).</p> <p>ISSN 2809-6630 (<em>online</em>)</p> <p> </p>https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/article/view/561Penerapan Intervensi Keperawatan Pemberian Aromaterapy Esensial Oil Mawar Untuk menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Masohi2025-07-18T06:11:11+07:00Mawada patty Ihamawadapatty@gamil.comIrhamdi AchmadIrhamdi_maulana@yahoo.comFeby Adolf MetekohyMetekohyfeby@yahoo.comAndi Miftahul KhairMiftahulkhair85@Yahoo.comUsman Barus OhorellaUphankora@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Pendahuluan</strong>: Hipertensi Adalah Keadaan Tekanan Darah Dipembuluh Darah Meningkat. Seseorang Dikatakan Mengalami Tekanan Darah Apabila Hasil Pengukuran Tekanan Sistolik Lebih Dari 140 Mmhg Dan Tekanan Diastolik Lebih Dari 90 Mmhg.Ada Beberapa <strong>Tujuan</strong>: Penelitian Adalah Untuk Menggambarkan Pelaksanaan Penerapan Prosedur Dengan Menggunakan Aromaterapi Mawar Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Masohi <strong>Metode</strong>: Penelitian Ini Menggunakan Metode Deskriptif Kuantitatif Dengan Desain Studi Kasus, Subjek Penelitian Sebanyak 2 Subjek Dengan Kriteria Insklusi Didiagnosis Hipertensi Oleh Dokter (Grade1-2), Dan Kooperatif. <strong>Hasil</strong>: Setelah Dilakukan Penerapan Prosedur Aromaterapy Esensial Oil Mawar Selama 5 Hari Didapatkan Tekanan Darah Kedua Responden Sama Mengalami Penurunan Pada Responden Pertama Dari Tekanan Darah 160/100 Mmhg Menjadi 130/84 Mmhg, Dan Responden Kedua Dari Tekanan Darah 170/88 Mmhg Menjadi 130/76 Mmhg <strong>Kesimpulan</strong>: Berdasarkan Hasil Penelitian Tentang Penerapan Prosedur Pemberian Aromaterapi Esesnsial Oil Mawar Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Masohi, Dapat Disimpulkan Bahwa Penerapan Aromaterapi Esensial Oil Mawar Ini Dapat Memberikan Efek Relaksasi , Mengurangi Stress Dan Menurunkan Tekanan</p> <p><em>Kata Kunci</em>: Aromaterapi Esensial Oil Mawar, Hipertensi</p> <p> </p> <p><strong>Abstra</strong><strong>ct </strong></p> <p><strong>Introduction:</strong> Hypertension Is A Condition Where Blood Pressure In The Blood Vessels Increases. A Person Is Said To Have Blood Pressure If The Systolic Pressure Measurement Results Are More Than 140 Mmhg And Diastolic Pressure Is More Than 90 Mmhg. <strong>Objective:</strong> The Research Describes Implementing Procedures Using Rose Aromatherapy To Lower Blood Pressure In Hypertension Sufferers In The Masohi Health Center Working Area. <strong>Method:</strong> This Research Uses A Quantitative Descriptive Method With A Case Study Design, 2 Research Subjects With The Inclusion Criteria Being Diagnosed With Hypertension By a doctor (grade 1-2), and cooperative. <strong>Results:</strong> After applying the rose essential oil aromatherapy procedure for 5 days, it was found that the blood pressure of both respondents had the same decrease in the first respondent from blood pressure of 160/100 MmHg to 130/84 MmHg, and the second respondent from blood pressure of 170/88 MmHg to 130/ 76 MmHg <strong>Conclusion:</strong> Based on the results of research regarding the application of rose oil essential aromatherapy procedures to reduce blood pressure in hypertension sufferers in the Masohi Community Health Center working area, it can be concluded that the application of rose oil essential aromatherapy can provide a relaxing effect, reduce stress and reduce pressure.</p> <p><em>Keywords</em>: <em>Rose essential oil aromatherapy, hypertension</em></p>2024-12-31T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/article/view/602Edukasi Perawatan Mulut Pada Anak Sekolah Dasar Dengan Karies Gigi Di Wilayah Kerja Puskesmas Masohi2025-07-18T06:11:12+07:00Jubaida Riringedariring@gmail.comwa nuliananulianamajid@gmail.com<p>Introduction: Dental caries is one of the dental disorders that often occurs in children due to the habit of consuming sweet foods/drinks and not maintaining dental hygiene. Dental caries can cause discomfort in daily life such as; activities, eating and drinking are disturbed, and reluctance to play. This condition, if not treated, will slow down the child's growth and development. One of the treatments that can be done is through dental and oral care education. Aims: To describe nursing care through dental and oral care education for elementary school children with dental caries in the Masohi Health Center Work Area. Method: This study is a descriptive study with a case study method, which was conducted for a week on 2 respondents with inclusion criteria of children aged 6-12 years with dental caries, willing to be respondents and cooperative during the study. Results: There was an increase in respondent knowledge after being given education on how to care for teeth and mouth, and both respondents were able to carry out dental and oral care by brushing their teeth properly and correctly. Suggestion: There needs to be supervision from parents to pay more attention to the time and how to brush children's teeth properly and correctly.</p> <p><br>Keywords: School children, Dental health, Oral care.</p>2024-12-31T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/article/view/383Gambaran Perkembangan Anak Stunting Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Oemasi Kecamatan Nekamese2025-07-18T06:11:12+07:00Siti Ratna Putri Pratamaratnapratama1818@gmail.com<p><strong>Backround S</strong>tunting is an increasingly common problem, there are 195 million children living in poor and developing countries experiencing stunting. <strong>T</strong>he incidence of stunting in <strong>I</strong>ndonesia in children under five is 30.8% with very short criteria 11.5% and short 19.3%. <strong>T</strong>he high rate of stunting in <strong>E</strong>ast <strong>N</strong>usa <strong>T</strong>enggara causes chronic malnutrition to occur in children. The risk of malnutrition that can occur is developmental disorders in children. <strong>Objective To </strong>get an overview of the development of stunting children aged 24-36 months in the work area of the <strong>O</strong>emasi <strong>H</strong>ealth <strong>C</strong>enter, <strong>N</strong>ekamese <strong>D</strong>istrict. <strong>Methods T</strong>he research used was descriptive analysis with a sample of 51 stunting children. <strong>S</strong>ampling was done by total sampling technique. <strong>T</strong>he data collection instrument used a <strong>D</strong>evelopmental <strong>P</strong>re-<strong>S</strong>creening <strong>Q</strong>uestionnaire. <strong>Results T</strong>he study showed that most of the respondents had doubtful fine motor development (51.0%), doubtful gross motor skills (51.0%), poor language speech (51.0%) and doubtful self-reliance socialization (47.1%). <strong>Conclusion F</strong>rom the results of the study, it can be concluded that stunting children aged 24-36 months in the work area of the <strong>O</strong>emasi <strong>H</strong>ealth <strong>C</strong>enter, <strong>N</strong>ekamese <strong>D</strong>istrict experienced more dubious developments.</p> <p> </p> <p><em>Keywords</em>: <strong><em>D</em></strong><em>evelopment, <strong>S</strong>tunting</em></p>2024-12-31T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/article/view/512Tinjauan Literatur: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak Terhadap Kenakalan Remaja2025-07-18T06:11:11+07:00Mumtaz Annisamumtaz.annisaaa@gmail.comMelina Melinamelina@gmail.comFadila Fadilafadila@gmail.comSaryono Saryonosaryono2016@unsoed.ac.id<table> <tbody> <tr> <td> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p> <strong>Latar Belakang: </strong>Komunikasi adalah hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan manusia melalui cara penyampaian dan penerimaan pesan ketika berkomunikasi dengan seseorang. Komunikasi dapat terjadi di lingkungan rumah, tempat bekerja, dan di mana saja. Pengaruh komunikasi yang kurang baik dapat mengakibatkan kesenjangan komunikasi interpersonal. Ketidakefektifan komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dapat mengakibatkan kenakalan remaja. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara orang tua dengan anak memiliki hubungan terhadap kenakalan remaja. <strong>Metode</strong>: Database yang digunakan dalam penelusuran literatur review ini adalah <em>Google Scholar</em> dan <em>ScienceDirect</em>. <strong>Hasil: </strong> Hasil literatur review komunikasi interpersonal antara orang tua dengan anak memiliki peran penting untuk mencegah kenakalan remaja yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pergaulan remaja. </p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Berdasarkan hasil analisis 10 jurnal, komunikasi interpersonal orang tua yang membangun hubungan positif dengan anak akan menjadi petunjuk arah dalam menentukan lingkungan sosialnya.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> <em> komunikasi interpersonal, orang tua, anak, kenakalan remaja</em></p> </td> </tr> </tbody> </table>2024-12-31T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/article/view/615FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERKAIT RISIKO JATUH PADA LANSIA: LITERATUR REVIEW2025-07-18T06:11:12+07:00Ayu Anulusanulusayu@gmail.comI Gede Ari Permana Putraaripermanaputra7@gmail.comMaruni Wiwin Diartimaruniwiwindiarti@yahoo.comYunan Jiwintarumyunan_yuji73@yahoo.co.idAris Widiantowidiyanto.aris99@gmail.comJoko Tri Atmojojokotriatmojo1@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p> </p> <p><em>Lanjut usia (lansia) diketahui sering mengalami masalah kesehatan terutama risiko jatuh. Masalah ini dapat memperparah kondisi pasien sehingga perlu diketahui apa saja faktor yang berpotensi dalam risiko jatuh pada lansia. Penelitian literatur review ini bertujuan untuk menganalisis faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi risiko jatuh pada lansia melalui sintesis dari artikel penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan 3 database (Google scholar, ProQuest, dan PubMed. Sejumlah 18.366 artikel didapatkan dengan penggunaan kata kunci “elderly” AND “fall” AND “intrinsic factors” AND “extrinsic factors”. Hasil analisis dari sintesis 6 artikel menunjukkan bahwa risiko jatuh pada lansia dipengaruhi oleh kombinasi faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik mencakup kondisi fisik, psikologis, dan kognitif, seperti usia lanjut, gangguan keseimbangan, gangguan kognitif, serta penyakit kronis, gangguan penglihatan, kelemahan otot, riwayat jatuh sebelumnya, dan inkontinensia urin. Faktor ekstrinsik yang dominan meliputi lingkungan fisik yang tidak aman, penggunaan alat bantu jalan yang tidak tepat, polifarmasi, serta kurangnya fasilitas keamanan di rumah atau fasilitas kesehatan. Temuan ini menegaskan bahwa pencegahan jatuh pada lansia memerlukan perhatian terhadap kondisi tubuh, lingkungan, serta dukungan sosial yang memadai untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi lansia.</em></p> <p> </p> <p><em>Kata Kunci</em>: <em>faktor, intrinsik, ekstrinsik, jatuh, lansia</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstra</strong><strong>ct </strong></p> <p> </p> <p><em>Elderly are known to often experience health problems, especially the risk of falling. This problem can worsen the patient's condition so it is necessary to know what factors have the potential to cause the risk of falling in the elderly. This literature review study aims to analyze the intrinsic and extrinsic factors that influence the risk of falling in the elderly through a synthesis of previous research articles. This study used 3 databases (Google scholar, ProQuest, and PubMed. A total of 18,366 articles were obtained using the keywords "elderly" AND "fall" AND "intrinsic factors" AND "extrinsic factors". The results of the analysis of the synthesis of 6 articles showed that the risk of falling in the elderly is influenced by a combination of intrinsic and extrinsic factors. Intrinsic factors include physical, psychological, and cognitive conditions, such as advanced age, balance disorders, cognitive disorders, and chronic diseases, visual impairment, muscle weakness, history of previous falls, and urinary incontinence. The dominant extrinsic factors include an unsafe physical environment, inappropriate use of walking aids, polypharmacy, and lack of security facilities at home or in health facilities. These findings confirm that preventing falls in the elderly requires attention to physical conditions, the environment, and adequate social support to create a safer environment for the elderly</em></p> <p><em>Keywords</em>: <em>factors, intrinsic, extrinsic, falls, elderly</em></p>2024-12-31T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##